KONDISI RUMAH DAN KETERPAPARAN ASAP ROKOK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA (1-5 TAHUN) DI DESA GUNUNG MERAKSA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LUBUK BATANG KECAMATAN LUBUK BATANG KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2018

  •  Berta Afriani Akademi Keperawatan Al-Ma’arif Baturaja
  •  A Ricardo Modena Akademi Keperawatan Al-Ma’arif Baturaja
Keywords: ventilasi, pencahayaan, kondisi lantai, paparan Asap rokok dalam rumah, ventilation, exposure to cigarette smoke in the home

Abstract

ISPA is an inflammatory process of pulmonary parenchyma that has consolidation and alveoli filling by exudates caused by bacteria, viruses, and foreign objects. According to the Puskesmas report From the Lubuk Batang data Acquired ISPA cases in toddlers from 2015 who were positively affected by ISPA were 145 cases (63.59%) out of 228 toddlers in 2016 who were positive for ISPA, 168 cases (72.41%) of 232 toddlers and in 2017 positive for ISPA was 182 cases (72.50%). This method uses analytical survey method with research design using Cross section design. The population in this study were all toddlers in Gunung Meraksa village with 251 toddlers, taking samples from all populations sampled 154 toddlers. The instrument used in this study was a questionnaire. The data obtained by analysis using the chi-square test statistic with the degree of significance. The conclusion can be that there is a significant relationship between ventilation to the incidence of ISPA bada toddlers There is a significant relationship between ventilation with the incidence of ISPA in infants p value 0,000. There is a significant relationship between lighting and ISPA incidence in infants with p value 0,000. There is a significant relationship between the condition of the floor and the incidence of ISPA in infants with p value 0,000. There is a significant relationship between exposure to cigarette smoke in the home with the incidence of ISPA in children with p value 0,000.

ISPA adalah  proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan benda-benda asing. Menurut laporan Puskesmas Dari data Lubuk batang  Didapatkan kasus ISPA pada balita dari tahun 2015 yang positif terkena ISPA yaitu 145 kasus (63,59%) dari 228 balita tahun 2016 yang positif terkena ISPA yaitu 168 kasus (72,41%) dari 232 balita, dan pada tahun 2017 yang positif terkena ISPA sebesar 182 kasus (72,50%). Metode ini menggunakan metode survey analitik dengan desain penelitian menggunakan rancangn Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita di desa Gunung meraksa sejumlah 251 balita, pengambilan sampel yakitu dari seluruh populasi dijadikan sampel  sebanyak 154 balita. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data yang diproleh analisis dengan menggunakan statistic uji chi-square dengan derajat kemaknaan. Kesimpulan yang dapat bahwa ada hubungan bermakna antara ventilasi terhadap kejadian ISPA bada balita Ada hubungan yang bermakna antara ventilasi dengan kejadian ISPA pada balita p value 0,000. Ada hubungan yang bermakna antara pencahayaan dengan kejadian ISPA pada balita dengan  p value 0,000.Ada hubungan yang bermakna antara kondisi lantai dengan kejadian ISPA pada balita dengan p value 0,000 Ada hubungan yang bermakna antara paparan asap rokok dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita dengan p value 0,000.

 

References

Ambarwati. F. 2010. Studi Perilaku Pencarian Pengobatan Oleh Ibu Dalam Menangani Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang. Universitas Diponegoro Semarang
Ardani. E. 2011. Hubungan Faktor Lingkungan Rumah Dan Faktor Anak Dengan Kejadian ISPA Pada Anak Balita di Desa Way Huwi Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.UNDIP
Depkes RI. 2013. Profil kesehatan Indinesia 2013. Jakarta, : depkes RI 2013. Penatalaksana ISPA. Jakarta : Depkes RI
Ditjen PP daPL,. 2013. Laporan cakupan penemuan ISPA Provinsi Sumatra Selatan. Palembang: Dinkes Sumsel.
Kartasasmita. 2010. Perawat Anak Sakit edisi 2. Jakarta: EGC
Grafi. 2011. Etiologi ISPA, (http://www.google.com.id).
Manan L. 2013. Paparan Asap Rokok dalam Rumah. (http://Lotusmanan .blogspot.com).
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi Penelitian. Jakarta.
Rheina. 2012. Faktor – faktor ISPA pada Balita. (http://Rheina93.mhs.unimus.ac.id)
Ronaldo, H. 2011. Pedoman Perawatan Balita. Bandung: Nuansa Aulia.
Sugiarti. 2014. Penilaian baik atau tidak penerangan alami yang di dalam rumah. (hhtp://www.google.com.id).
Nurhasanah. 2011. Pengertian Ventelasi. (http://www.google.com.id).
Usman. 2012. Kejadian ISPA Menurut WHO. (online).
Widoyono. 2008. Pengertian ISPA.(Online).
Mubarak, W. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Published
2019-03-11
How to Cite
Afriani, B., & Modena, A. R. (2019). KONDISI RUMAH DAN KETERPAPARAN ASAP ROKOK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA (1-5 TAHUN) DI DESA GUNUNG MERAKSA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LUBUK BATANG KECAMATAN LUBUK BATANG KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2018. JURNAL KESEHATAN ABDURAHMAN, 8(1), 36-44. Retrieved from https://ejournal.stikesabdurahman.ac.id/index.php/jkab/article/view/88