PREEKLAMPSIA DAN ANEMIA PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD SENOPATI BANTUL

  •  Sagita Darma Sari Dosen STIKES Abdurahman Palembang
Keywords: Preeklampsia, Anemia, BBLR

Abstract

Neonatal Mortality rate in Indonesia on 2010 were 19 per 1,000 live births. Neonatal mortality rate in the province of Yogyakarta (D.I.Y) on 2010 were 241 or 5.5 per 1,000 live births cause by death due to Low Birth Weight (LBW) of 98 cases (40.6%), followed by asphyxia in 63 cases (26%) and congenital abnormalities of 20 cases (8.2%). One of the factors that influence maternal LBW is preeclampsia, anemia. Bantul district showed the highest rate of infant mortality to incidence of LBW. Objective: to know correlation of preeclampsia and anemia with LBW. Methods: This study use an observational study with case-control desaign, using sampling tecnik with purposive sampel with sample 102 case and 102 controls. Analysis used univariate, bivariate by chi-square and multivariate used logistic regression in the = 0,05. Results: The results of chi square test p-value of 0.002, which means there is a correlation of preeclampsia and LBW and analisys showed that p-value 0.004, which means there is a significant association of anemia with LBW. Multivariate analysis showed that OR=  3.4 CI (95%) 1.646 – 7.310 on anemics and OR = 2.9 CI (95%) 1.599 – 5.295 on preeclampsia.

Angka Kematian Neonatus  di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) pada tahun 2010 sebesar 241 atau 5,5 per 1.000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian terbanyak disebabkan oleh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebesar 98 kasus (40,6%), disusul dengan asfiksia sebesar 63 kasus (26%) dan kelainan kongenital sebesar 20 kasus (8,2%). Salah satu faktor maternal yang mempengaruhi BBLR yaitu preeklampsia, anemia. Kabupaten Bantul menunjukkan angka tertinggi untuk kejadian kematian bayi yang disebabkan BBLR. Tujuan penelitian diketahuinya hubungan antara preeklampsia dan anemia pada ibu bersalin dengan kejadian BBLR. Metode penelitian ini merupakan observasional dengan desain kasus kontrol, pada sampel menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel pada kasus 102 dan kontrol 102. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan chi square, multivariat dengan menggunakan metode regresi logistik pada  = 0.05. Hasil penelitian: Hasil uji chi square p-value 0,002 yang berarti ada hubungan preeklampsia  dengan kejadian BBLR dan hasil p-value 0,004 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian BBLR. Analisis multivariat menunjukkan nilai OR = 3,4 CI (95%) 1,646-7,310 pada ibu bersalin dengan anemia dan OR = 2,9 CI (95%) 1,599-5,295 pada ibu bersalin dengan preeklampsia.

 

References

Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., Jensen, M. D. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Eds. 4. Jakarta: EGC.
Budhi Hendro & Lantip Rujito. 2007. Hubungan Preeklampsia dengan kejadian BBLR di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Jurnal Biomedis, Vol. 1 No. 1 Juni 20007
Cunnigham, F. G., Norman, F. G., Kenneth, J. L., Larry, C. G., John, C. H., Katharine, D. W. 2006. Obstetri Williams. Edisi 21 Volume 1. Jakarta: EGC.
Dinkes Provinsi D.I.Y. 2011. Profil Kesehatan Provinsi Yogyakarta Tahun 2010. Yogyakarta.
Fraser, D. M., & Cooper, M.A. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Eds. 14. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Jakarta
Kosim, M. S., Yunanto Ari, Dewi Rizalya, dkk. 2012. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: IDAI
Manuaba Ida, A. C., Manuaba Ida, B. G. F., Manuaba Ida, B. G. 2010.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Ohlsson, A., &Shah, P. 2008. Determinants and Prevention of Low Birth Weight: A Synopsis of the Evidence . IHC. Canada.

Robert, B. K., Caroin, M. S., Wanda, K. N., Anne, D., Nae, Y. W., Frederich, L. B. 2008. Maternal Risk Factor For Abnormal Placenta Growth. Journal The National Collaboran Perinatal Projec. Diunduh tanggal 20 Juni 2012; http:// www.biomedcentral.com/1471-2393/8/44.
Saifudin, A. B. 2009. Ilmu Kebidanan. Eds. 4. Cet. 2. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Simanjuntak Nelly. 2009. Hubungan Anemia pada Ibu Hamil Dengan Kejadian BBLR di BPRSU Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Sistiarani Colti. 2008. Faktor Maternal Dan Kualitas Pelayanan Antenatal Yang Berisiko Terhadap Kejadian BBLR di RSUD Banyumas. Tesis Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Suwoyo, Antono,& S. D., Triagusanik, E. 2011. Hubungan Preeklampsia pada kehamilan Dengan Kejadian BBLR di RSUD dr. Hardjono Ponorogo. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 2. ISSN : 2086 – 3098.
Varney et all. 2006. Buku Saku Bidan (varney’s pocket midwife). Jakarta: EGC.
Wahyuni Alfiana & Rochmawati Firma. 2007. Hubungan Preeklampsia Berat Pada Ibu Hamil Terhadap Kejadian BBLR di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2005. Mutiara Medika. Ed, Vol. 8, No. 1.
Welsh Andrew. 2011. Hypertension In Pregnancy The Management Of Hypertensive Disorders During Pregnancy. The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. London. Diunduh tanggal 5 Juni 2012 dari www.evidence.nhs.uk.
Published
2014-03-17
How to Cite
Sari, S. (2014). PREEKLAMPSIA DAN ANEMIA PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD SENOPATI BANTUL. JURNAL KESEHATAN ABDURAHMAN, 3(1), 1-8. Retrieved from https://ejournal.stikesabdurahman.ac.id/index.php/jkab/article/view/26