EFEKTIFITAS BERBAGAI METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP LAMANYA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI BPM YOSEPHINE PALEMBANG

  •  Ria Andreinie Dosen Tetap Prodi D III Kebidanan STIKES Abdurahman Palembang
  •  Janiarti Akhir Mahasiswi Prodi D III Kebidanan STIKES Abdurahman Palembang
Keywords: Perawatan Tali Pusat, ASI, Kassa Kering, Betadine, Alkohol

Abstract

The umbilical cord is a channel of life for the fetus during the womb because the umbilical cord is what supplies oxygen and food from the placenta to the fetus. Good cord care after birth is one of the efforts to prevent neonatal infections. Various methods of umbilical cord care are developed in order to accelerate the release of the umbilical cord thereby reducing the risk of infection in infants. The length of release of the remaining umbilical cord varies from 5-7 days, some even up to 2 weeks. The purpose of this study was to determine the effectiveness of various methods of umbilical cord care (breast milk, dry gauze, betadine and alcohol) on the length of umbilical cord release in newborns. The design of this study used a quasi-experimental study using a prospective approach. The population in this study was all babies born at BPM Yosephine Palembang at the time of the study and obtained a total sample of 40 respondents who met the inclusion and exclusion criteria, sampling by accidental sampling. The research instrument was a questionnaire and observation sheet while the data analysis used the Chi-Square test statistic. The results showed umbilical cord care using breast milk, dry gauze, betadine and alcohol were categorized as normal. Statistical test results obtained a P-value of 1,000> 0.05 so that there is no relationship between cord care and the length of umbilical cord release in newborn babies at BPM Yospehine Palembang. It is recommended for future researchers to look for other methods that are more effective in treating cord care so that the time of release is faster.

 Tali pusat merupakan saluran kehidupan bagi janin selama di dalam kandungan sebab tali pusat inilah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin. Perawatan tali pusat yang baik setelah kelahiran merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi neonatal. Berbagai metode perawatan tali pusat dikembangkan agar mempercepat pelepasan tali pusat sehingga mengurangi resiko kejadian infeksi pada bayi. Lama pelepasan sisa tali pusat bervariasi yaitu 5-7 hari, bahkan ada yang sampai 2 minggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas berbagai metode perawatan tali pusat (ASI, kassa kering,betadine dan alkohol) terhadap lamanya pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang lahir di BPM Yosephine Palembang pada saat penelitian dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, pengambilan sampel secara accidental sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi sedangkan analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square test. Hasil penelitian didapatkan perawatan tali pusat yang menggunakan ASI, kassa kering, betadine dan alkohol dikategorikan normal. Hasil uji statistik diperoleh nilai P-value  1,000 > 0,05 sehingga tidak ada hubungan antara perawatan tali pusat dengan lamanya pelepasan tali pusat pda bayi baru lahir di BPM Yospehine Palembang. Disarankan bagi peneliti yang akan datang untuk mencari lagi metode yang lain yang lebih efektif dalam merawat perawatan tali pusat sehingga lama pelepasannya lebih cepat.

 

References

Astutik, P. 2016. Perawatan tali pusat dengan tehnik kasa kering steril dan kasa alkohol 70% terhadap pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir (di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Saradan Kabupaten Madiun). Jurnal Nusantara Medika (JUDIKA). Volume 1. Nomor 1: 42-51. https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/409
Aziz, A.H. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Edisi 2. Salemba Medika. Jakarta.
Dewi, V.N.L. 2013. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Salemba Medika. Jakarta.
Dinkes Kota Palembang. 2015. Profil Kesehatan Kota Palembang. Palembang.
Depkes RI. 2000. Prinsip Perawatan Tali Pusat. EGC. Jakarta.
Handayani. 2016. Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir. EGC. Jakarta.
Hartono, A., Purwanto, N.H. 2016. Efektifitas penggunaan air susu ibu pada percepatan pelepasan tali pusat bayi. Jurnal Keperawatan. Volume 9. Nomor 2. Juli 2016.http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/527223
Heru. 2015. Perawatan Tali Pusat dengan Menggunakan ASI
Kemenkes RI. 2017. Laporan Capaian Kinerja Kemenkes RI Tahun 2015-2017. Kemenkes RI. Jakarta.
Mitayani. 2012. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. EGC. Jakarta.
Mullany, LC., Darmstadt, GL., Tielsch, JM., 2003. Role of antimicrobial applications to the umbilical cord in neonates to prevent bacterial colonization and infection: a review of the evidence. Pediatric Infection Disease Journal. 22(11): 996–1002.
Saifuddin. 2012. Perawatan Tali Pusat dan Fungsi Tali Pusat. Salemba Medika Jakarta.
Sumaryani, S. 2009. Pelepasan Tali Pusat dan Omphalithis Kajian terhadap Perawatan dengan Air Susu Ibu, Alkohol 70% dan Teknik Kering Terbuka. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mutiara Medika. Volume 9. Nomor 1: 42-49. Januari 2009.
https://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/1591.
Supranto, J. 2000. Metode Penelitian Kebidanan dan Sampel Eksperimen. Salemba Medika. Jakarta.
Supriyanik, F., Handayani, S. 2012. Perbedaan perawatan tali pusat dengan menggunakan ASI dan dengan kassa kering terhadap lama pelepasan tali pusat bayi baru lahir di BPS Endang Purwati Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu. Hal.81-89. Juli 2012.https://www.neliti.com/publications/105216/perbedaan-perawatan-tali-pusat-dengan-menggunakan-asi-dan-dengan-kassa-kering-te
Tridianingrum, E., Sari, NC., Ro’ufun. 2011. Pemotongan dan Perawatan Tali Pusat & Teori EBM (online). Kediri. Maret 2011. http://novieac.blogspot.com/2011/03/pemotongan-dan-perawatan-tali-pusat.html
Wawan, W. 2009. Infeksi Neonatorum. Rineka Cipta. Jakarta.
WHO. 1998. Perawatan tali pusat. Medika Cipta. Jakarta.
Yefri, R. 2012. Bakteri penyebab sepsis neonatorum. http//academi.usu.ac.id
Published
2020-03-16
How to Cite
Andreinie, R., & Akhir, J. (2020). EFEKTIFITAS BERBAGAI METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP LAMANYA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI BPM YOSEPHINE PALEMBANG. JURNAL KESEHATAN ABDURAHMAN, 9(1), 34-39. https://doi.org/10.55045/jkab.v9i1.103