HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2013

  •  Sagita Darma Sari Dosen STIKES Abdurahman Palembang
Keywords: paritas, tingkat pendidikan, kejadian BBLR, parity, education level, LBW incidence

Abstract

Prevalence of Low Birth Weight (LBW) is estimated to be 15% of all births in the world with a 3.3% -38% limit and is more common in developing or low socio-economic countries. Statistically, 90% of LBW incidence was found in developing countries and mortality 35 times more than 2,500 gram. The purpose of this study is to determine the relationship between parity and education level with the incidence of BBLR at Muhammadiyah Hospital Palembang in 2013. This research is an analytical survey research with cross sectional approach with population of 4616 newborns and 368 samples of newborns, taken by simple random sampling technique. The data were taken from medical record of Muhammadiyah Hospital Palembang and collected by using check list then done pengkodingan then researched. Analysis of the relationship between parity and education level with the occurrence of LBW using Chi-Square analysis with 95% confidence level with α = 0.05. The result of univariate analysis was found by high parity mother as many as 232 (63%) and low parity 136 (37%) while high education level 137 (37,2%) and low education level 231 (62,8%), and bivariate analysis result using chi-square test showed there was a relationship between parity with the occurrence of LBW in newborn with ρ value 0.001 <α = 0.05 and there is a relationship between educational level with the incidence of LBW in newborn with ρ value 0.001 <α = 0.05. From the results of the study suggested to health workers should increase knowledge and services in providing care in newborns with LBW so as to reduce the mortality rate of infants due to LBW.

Prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio – ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di Negara berkembang dan angka kematian 35 kali lebih dari 2.500 gram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paritas dan tingkat pendidikan dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi sebanyak 4616 bayi baru lahir dan sampel sebanyak 368 Bayi baru lahir, sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data diambil dari rekam medik Rumah Sakit Muhammadiyah  Palembang dan dikumpulkan dengan menggunakan check list kemudian dilakukan pengkodingan lalu diteliti. Analisis hubungan antara paritas dan tingkat pendidikan dengan kejadian BBLR menggunakan analisis Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05. Hasil analisis univariat didapatkan ibu yang paritas tinggi sebanyak 232 (63%) dan paritas rendah 136 (37%) sedangkan tingkat pendidikan tinggi 137 (37,2%) dan tingkat pendidikan rendah 231 (62,8%), dan hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR pada bayi baru lahir dengan ρ value 0,001< α = 0,05 dan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian BBLR pada bayi baru lahir dengan ρ value 0,001 < α  = 0,05. Dari hasil penelitian tersebut disarankan kepada tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan pengetahuan dan pelayanan dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan BBLR sehingga dapat mengurangi angka kematian bayi akibat BBLR.

 

 

References

Arief,2009. : Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jakarta : Nuha Medika.
Arinnita Ika, 2012. Hubungan pendidikan dan paritas dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011.http://bidan-aktif.blogspot.com/2013/04/hubungan-pendidikan-dan-paritas-ibu.html.diakses tanggal 5 juli 2014
Atikah. P., 2010. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Yogyakarta : Nuha Medica.
Cunnigham, F. G., Norman, F. G., Kenneth, J. L., Larry, C. G., John, C. H., Katharine, D. W. 2006. Obstetri Williams. Edisi 21 Volume 1. Jakarta: EGC
Dinkes Kota Palembang,2012. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Di askes 3 April 2014
Kosim, M. S., Yunanto Ari, Dewi Rizalya, dkk. 2012. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: IDAI.
Listiani Dwi, 2011. Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian BBLR di RSUD Banjarbaru.http://www.slideshare.net/septianraha/hubungan-umur-dan-paritas-ibu-dengan-kejadian-bblr-di-rsud-banjarbaru. diakses tanggal 5 juli 2014
Manuaba.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC.
Marmi.2012. Asuhan Keperawatan Neonatus : Jakarta : Nuha Medica
Nursalam.2008. Konsep Penerapan Metedologi Penelitian dan Ilmu Keperawatan : Jakarta : Selemba Medica.
Notoatmodjo Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pantiawati,I., 2010. Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Jakarta :Nuha Medica.
Published
2014-09-15
How to Cite
Darma Sari, S. (2014). HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2013. JURNAL KESEHATAN ABDURAHMAN, 3(2), 33-41. Retrieved from https://ejournal.stikesabdurahman.ac.id/index.php/jkab/article/view/36